TEMPO Interaktif, Jakarta: Pemerintah Provinsi Jawa Timur wajibkan seluruh kendaraan dinas milik pemerintahan menggunakan water for gas.
"Seluruh kendaraan harus menggunakan alat ini, jika tidak mereka akan kami panggil," kata Gubernur Jawa Timur, Imam Utomo saat meluncurkan gerakan hemat energi, air dan peningkatan kualitas lingkungan di gedung Grahadi Surabaya, (14/8).
Water for Gas merupakan sebuah alat penghemat energi yang telah dimodifikasi oleh Dinas Energi dan Sumberdaya Mineral (ESDM) Provinsi Jatim.
Alat ini berupa tabung plastik berisi campuran satu liter air yang dicampur dengan empat sendok makan baking soda (soda kue). Di dalam tabung plastik tersebut kemudian diberikan besi stainleas steel yang dihubungkan dengan accu kendaraan (12 volt).
Pembakaran dari accu inilah yang kemudian memunculkan HHO
(Hidrogen-Hidrogen-Oksigen). Khusus aliran HH kemudian dimasukkan ke manipol kendaraan untuk membantu proses pembakaran.
Untuk mencoba alat ini, Pemprov Jatim setidaknya telah mengujicobakan kepada enam buah mobil Dinas ESDM terdiri dua mobil Nissan Terano, tiga Toyota Kijang dan dua mobil Isuzu Taft.
Hasilnya, untuk Nissan Terano, yang semula satu liter BBM hanya untuk enam kilometer, dengan menggunakan alat ini bisa mengirit lebih dari 30 persen menjadi satu banding 9,67 kilometer.
Sedangkan untuk mobil Kijang, jika semula satu liter berbanding tujuh kilometer, dengan menggunakan alat ini satu liter menjadi 10,5 kilometer.
Selain hemat energi, alat ini juga terbukti bisa mengurangi emisi gas buang dalam knalpot. Bahkan gas buang yang dikeluarkan kendaraan dengan memanfaatkan alat ini relatif kecil.
CO (Carbon Monoksida) misalnya, dari batas maksimal 4,5 persen, namun dengan alat ini CO yang dikeluarkan hanya 0,213 persen. Sedangkan HC (Hidro Carbon) dari batas maksimal 1200 persen, dengan alat ini hanya terdeteksi 131 persen.
"Bisa dibayangkan kalau nantinya seluruh kendaraan menggunakan alat ini, pasti polusi bisa ditekan, dan bisa menghemat energi," tambah Imam Utomo.
Karenanya, pada tanggal 18 Agustus nanti, pihaknya juga akan meluncurkan alat ini untuk kendaraan umum di beberapa lokasi di Jawa Timur.
Ditempat yang sama, wakil kepala Dinas ESDM Provinsi Jatim, Priyo Darmawan menambahkan, Water For Gas ini sebenarnya bukanlah alat baru karena telah digunakan oleh warga Amerika sejak tahun 1990 tahun yang lalu. "Entah kenapa, alat ini hanya populer di kalangan aktifis lingkungan," kata Priyo.
Menurut Priyo, dirinya mengetahui alat ini dari internet, dan setelah dimodifikasi, Water for Gas ternyata mampu untuk digunakan pada kendaraan di Indonesia.
Hasil modifikasi dinas ESDM ini menurut Priyo juga telah diminati oleh Kementerian ESDM. Bahkan, Kementrian ESDM berminat untuk melakukan kerjasama guna memproduksi secara masal alat tersebut. "Pemerintah Sulsel, juga meminta kami untuk presentasi di sana," tambah Priyo.
ROHMAN TAUFIQ
-
No comments:
Post a Comment