Jika boleh digambarkan, pelumas adalah seperti darah yang mengalir pada tubuh manusia. Maka, tidak bisa dipungkiri bahwa - pelumas - atau kebanyakan orang menyebutnya oli - merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kendaraan bermotor. Mobil secanggih apapun, bila tanpa pelumas dipastikan tidak akan bisa bekerja. Karena, pelumas amat sangat menentukan kemampuan kinerja sebuah mesin, apakah mesin otomotif maupun mesin industri. Kesalahan menggunakan pelumas bisa berakibat fatal, demikian juga apabila kualitas pelumas jelek dan tercemar, akan mengakibatkan mesin rusak dalam waktu dekat. Oleh karenanya, pemilihan dan penggunaan pelumas yang tepat akan sangat membantu kelancaran kerja mesin dan membuatnya lebih awet.
Mengapa mesin sangat membutuhkan pelumasan?
Dua permukaan logam yang bergerak satu sama lain akan menimbulkan terjadinya gesekan. Dan fungsi pelumas adalah "melapisi” sekaligus “memisahkan" dua permukaan logam yang saling bergesekan tersebut agar tingkat keausan logam dapat dikurangi. Itulah jawaban sederhananya.
Apakah cuma itu saja fungsi pelumas dibutuhkan untuk menggerakkan mesin?
Tidak. Masih ada fungsi lainnya, yaitu:
- Untuk melapisi sekaligus memisahkan dua permukaan logam yang saling bergesekan, agar tingkat keausan logam dapat dikurangi.
- Untuk mendinginkan mesin yaitu dengan cara menyalurkan panas akibat gesekan dan pembakaran.
- untuk membersihkan mesin dengan cara mengangkut kotoran dan elemen logam yang terbawa arus sirkulasi hingga ke filter oli.
- Untuk memaksimalkan kompresi dan mempertahankan tekanan, agar konsumsi bahan bakar sangat efektif (tidak boros).
- Memelihara mesin tetap terjaga kebersihannya.
Base Oil adalah bahan dasar pelumas, yang didapat dari minyak mentah (crude oil). Tapi, tidak semua minyak mentah bisa diolah menjadi Base Oil. Hanya minyak mentah dari jenis parafinik saja yang menghasilkan base oil untuk bahan dasar pelumas. Sayangnya, minyak mentah jenis ini sangat terbatas kandungannya di perut bumi.
Untuk mendapatkan pelumas yang sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan mesin, perlu ditambahkan aditif ke dalam Base Oil. Aditif merupakan senyawa-senyawa kimia (chemical compound) dalam formulasi tertentu yang ditambahkan ke dalam Base Oil untuk mendapatkan pelumas sesuai spesifikasi yang ditentukan. Komposisi Base Oil dalam pelumas berkisar 80% dan komposisi aditif sekitar 30%.
Fungsi aditif bermacam-macam, antara lain untuk meminimalkan keausan, mengurangi gesekan, membersihkan mesin, mencegah karat, meningkatkan indeks kekentalan pelumas sehingga pelumas tetap mudah mengalir pada suhu rendah dan tidak encer pada suhu tinggi. Pelumas yang baik sudah mengandung aditif, karenanya pelumas yang baik tidak memerlukan tambahan aditif.
Memilih Pelumas :
Perhatikan tingkat mutu dan kekentalannya
Saat ini banyak sekali jenis dan merek pelumas yang beredar di pasar, masing-masing menawarkan kelebihan. Karenanya tak jarang banyak pengguna pelumas yang bingung memilih pelumas yang sesuai untuk kebutuhan mesinnya. Sayangnya, tak semua pemakai pelumas memahami dasar penggunaan pelumas. Biasanya pemilik kendaraan pasrah saja dan mempercayakan urusan yang satu ini kepada para mekanik di bengkel. Apapun kata mekanik mereka terima begitu saja. Karena tak heran jika satu mobil sering berganti-ganti merek dan jenis pelumas, sesuai saran dan "kepentingan" mekanik atau bengkel. Lalu bagaimana sebenarnya cara memilih pelumas yang baik untuk mesin kendaraan?
Klasifikasi Kualitas Pelumas (API Service)
Untuk mengukur standar kualitas pelumas dipakai standar American Petroleum Institute (API) Service. American Petroleum Institute adalah sebuah lembaga resmi di Amerika Serikat yang diakui di seluruh dunia, yang membuat kategori pelumas sesuai dengan kerja mesin.
· untuk Mesin Bensin : SA, SB, SC, SD, SE, SF, SG, SH, SJ dan SL
· untuk Mesin Diesel : CA, CB, CC, CD, CE, CF-4, CH-4 dan CI-4
Pelumas yang memenuhi standar mutu ditandai dengan pencantuman kata "API Service", diikuti dengan klasifikasinya. Contoh : Pennzoil GT Performance Plus, API Service SJ.
Pelumas dengan API Service SL lebih baik kemampuan kerjanya dari SJ. Pelumas dengan API Service SJ lebih baik dari API Service SH, demikian seterusnya, yang berlaku juga untuk mesin diesel. Pelumas dengan API Service CH-4 lebih baik kemampuan kerjanya dari pelumas API Service CF-4. Oleh pembuat mesin, setiap kendaraan sudah ditentukan spesifikasi apa yang harus digunakan, yang tercantum dalam buku manual. Menggunakan pelumas yang spesifikasinya lebih tinggi dari yang ditentukan oleh pembuat mesin, tidak jadi masalah. Tetapi sangat tidak disarankan menggunakan pelumas dengan klasifikasi lebih rendah dari yang ditentukan karena akan berakibat kurang baik pada mesin.
Tingkat Kekentalan Pelumas
Untuk mengurangi gesekan dan keausan, dibutuhkan "lapisan" di antara dua permukaan yang bergerak untuk mencegah kontak langsung logam dengan logam. Lapisan pelumas ini diperlukan dengan ketebalan yang minimum. Ketebalan lapisan pelumas tergantung pada kekentalan. Kekentalan adalah karakteristik yang sangat penting dari pelumas. Kalau kekentalan pelumas tinggi, maka lapisan pelumas yang terbentuk akan tebal. Kalau kekentalan rendah, maka lapisan pelumas yang terbentuk akan tipis.
· Pelumas dengan kekentalan tunggal (mono grade). Monograde ditandai dengan satu angka SAE misalnya SAE 10, SAE 30, SAE 40, SAE 90, dll
· Pelumas dengan kekentalan ganda (multi grade). Multi grade ditandai dengan dua angka SAE misalnya SAE 10W-40, SAE 20W-50, dll.
No comments:
Post a Comment